Minggu, 11 November 2012

Waduk Klampis

Waduk Klampis

Waduk Klampis merupakan Obyek wisata telaga, yang satu satunya ada di pulau Madura dan terbesar di Pulau ini. Sama dengan waduk - waduk pada umumnya yang difungsikan sebagai pengairan lahan serta sebagai tempat untuk mandi dan mencuci bagi sebagian penduduk lokal, waduk ini juga difungsikan sebagai obyek wisata yang bisa dikunjungi sebagai obyek wisata keluarga.
Yang menarik dari tempat ini adalah posisinya yang berada di antara bukit, dilatarbelakangi dengan tebing dan pepohonan rimbun di kanan kirinya.
Waduk ini juga di fungsikan sebagai tempat memancing dan berkeliling danau menggunakan sampan atau naik menyusuri bukit melihat pemandangan alamnya dari atas, bagi sebagian pengunjung, tempat ini sangat cocok sekali untuk tempat berlibur bersama keluarga.

Makam Madegan

Makam Madengan

Makam Madengan adalah makam yang pada jaman dahulu diperuntukkan sebagai makam para keluarga bangsawan Sampang. Sekarang makam ini masih tetap menjadi makam yang di hormati baik dari masyarakat Sampang pada khususnya atau masyarakat Madura pada umumnya.
Makam ini terletak di desa Polagan, Sampang dan akses untuk menuju kelokasi sangat mudah dan terjangkau. Banyak peziarah yang datang ke makam ini sebagai tempat suci dan memanjatkan doa.

Pantai Camplong

Pantai Camplong

Sampang Pantai Camplong, adalah salah satu pantai yang berada di Kabupaten Sampang, tepatnya berada di desa Dharma Camplong, sekitar 8 Km ke arah timur dari kota Sampang.
Pantai Camplong merupakan pantai yang landai dengan pasir putih dan dilengkapi dengan taman dan pohon-pohon cemara di sekitarnya. Pantai banyak dikunjungi saat akhir pekan, atau pada hari biasa saat sore hari. Menikmati matahari tenggelam di pantai ini merupakan momen yang menambah keindahan di pantai ini.

Pulau Mandangin

Pulau Mandangin

Pulau Mandangin adalah sebuah pulau kecil yang termasuk dalam teritori kabupaten Sampang. Menurut masyarakat sekitar, pulau ini digunakan sebagai tempat pembuangan pasien yang mengidap lepra. Karena itulah, sempat beberapa saat pulau ini tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Akses menuju pulau ini harus menggunakan kapal kecil dari kota Sampang, sekitar setengah jam perjalanan. Pulau ini merupakan pulau yang sangat indah dan mempesona. Dengan berjalannya waktu, pemerintah daerah telah mengembangkan pulau ini menjadi obyek wisata yang berpotensi dan sangat layak untuk dikunjungi.

Kota Sampang

Selamat Datang di Sampang, Rasakan Keramahan, Kedamaian, dan Kebersamaan yang Tulus!

Bupati Bupati di Sampang

Bupati - bupati yang penah menjabat di Kabupaten Sampang
Pemimpin Kabupaten Sampang dari tahun 1478M sampai sekarang,
  • Kamituwo di Madegan – Sampang : Raden Ario Lembu Petteng (1478) 
  • Raden Ario Menger Raden Ario Pratikel Raden Ario Pojok Penguasa Sampang (status sama dengan kerajaan kecil) : 
  • Adipati Pramono ……. – …….. Adipati Bonorogo ….. – 1530 
  • Pangeran Sidhing Gili 1531 – 1592 
  • Adipati Pamedakan 1592 – 1623 
  • Adipati Merto Sari 1623 – 1624 
  • Kerajaan Madura : Pangeran Cakraningrat I ( Raden Praseno, 1624 – 1648) 
  • Pangeran Cakraningrat II ( Raden Undakan 1648 – 1680), menjadi Raja Madura bagian barat berkeraton di Tonjung Kabupaten Bangkalan Pasca Kerajaan Madura (Penguasa Sampang) : 
  • Raden Ario Purbonegoro ( 1680 ) 
  • Raden Ario Purwonegoro Ganta’ Raden Ario Purbonegoro ( Raden Demang Panjang Suro ) Raden Tumenggung Purbonegoro / Minggu ( Gung Purbo ) Raden Ario Mloyo Kusumo ( Penguasa terakhir, berdiri sendiri) Zaman Penjajahan Belanda ( terhitung sejak 1 November 1885 ) : 
  • Bupati Pertama ( Tumenggung Ario Kusumoadiningrat 1884 – ……. ) 
  • Bupati Kedua ( Tumenggung Ario Condrokusumo …… – …… ) 
  • Bupati Ketiga ( Adipati Secoadiningrat ……. – 1913 ) 
  • Bupati Keempat ( Tumenggung Ario Suryowinoto 1913 – 1918 ) 
  • Bupati Kelima ( Tumenggung Ario Kertoamiprojo 1918 – 1923 ) 
  • Bupati Keenam ( Tumenggung Ario Sosrowinoto 1923 – 1931 ) Sampang berstatus kawedanan (1931 – 1942) Zaman Pendudukan Militer Jepang : Sampang dalam pendudukan jepang berstatus kawedanan (1942 – 1945) Wedana Raden Abdul Gafur Masa Kemerdekaan R.I 17 Agustus 1945 : Sampang berstatus kawedanan Wedana Raden Abdul Gafur Negara Madura (20 Februari 1948 – 4 Maret 1950) 
  • Sampang berstatus Kabupaten Bupati Raden Panji Muhammad Saleh Kusumowinoto (1948 – 1950) 
  • Kembali ke Pemerintahan R.I Madura bergabung dengan Negara Kesatuan R.I tanggal 9 Maret 1950 
  • Sampang Berstatus Kabupaten : Bupati Pertama (RT. Moh. Iksan 1950 – 1952) 
  • Bupati Kedua ( R. Suharjo 1953 – 1956) 
  • Bupati Ketiga ( K.H. Achmad Zaini 1957 – 1959) 
  • Bupati Keempat (M. Walihadi 1960 – 1965) 
  • Bupati Kelima ( Faudzan Hafidz Suroso, B.A 1966 – 1971) 
  • Bupati Keenam (Jusuf Oenik 1971 – 1978) 
  • Bupati Ketujuh (Mursim 1978 – 1985) 
  • Bupati Kedelapan (Makbul 1985 – 1990) 
  • Bupati Kesembilan(R. Bagus Hinayana 1990 – 1995) 
  • Bupati Kesepuluh (Fadhilah Budiono, periode pertama 1995 – 2000) (periode kedua 2001 – 2006) 
  • Bupati Kesebelas (Noer Tjahja 2008 – sekarang)
Sumber :
http://www.pulaumadura.com/2012/09/regenerasi-pemerintahan-sampang-sejak.html
Disbudparpora Kab. Sampang

Orang - orang penting di Kabupaten Sampang

Adipati yang pernah berkuasa di Sampang

  • Ario Lembu Peteng ( Ki Ageng Tarub II) atau Bondan Kejawan
  • Ario Menger
  • Ario Pratikel
  • Kyai Demang
  • Kyai Adipati Pramono
  • Adipati Nugeroho (Bonorogo)
  • Adipati Pamadekan
  • Pangeran Adipati Mertosari
  • Raden Temenggung Purbonegoro
  • Raden Ario Meloyokoesuma
  • Raden Ario Koesuma Adiningrat Temenggung (1885 -)
  • Raden Ario Temenggung Candranegoro
  • Raden Ario Adipati Secodiningrat
  • Raden Ario Suryowinoto
  • Raden Temenggung Kartoamiprojo
  • Raden Ario Sosrowinoto (1929 - 1931)
Dari tahun 1931 sampai 1949, Sampang hanya subdivisi dari Kabupaten Pamekasan

Bupati-Bupati Sampang

    1. Bupati Pertama : RT. Moh. Iksan 1950 – 1952
    2. Bupati Kedua : R. Suharjo 1953 – 1956
    3. Bupati Ketiga : K.H. Achmad Zaini 1957 – 1959
    4. Bupati Keempat : M. Walihadi 1960 – 1965
    5. Bupati Kelima : Faudzan Hafidz Suroso, B.A 1966 – 1971
    6. Bupati Keenam : Jusuf Oenik 1971 – 1978
    7. Bupati Ketujuh : Mursim 1978 – 1985
    8. Bupati Kedelapan : Makbul 1985 – 1990
    9. Bupati Kesembilan : R. Bagus Hinayana 1990 – 1995
    10. Bupati Kesepuluh : Fadhilah Budiono, periode pertama 1995 – 2000 dan periode kedua 2001 – 2006
    11. Bupati Kesebelas Noer Tjahja 2008 – sekarang

      Tokoh Terkenal dari Sampang

      Kecamatan di Kabupaten Sampang

      Kecamatan di Sampang

      Kecamatan Jumlah Desa Kode Pos
      Banyuates 20 69263
      Camplong 14 69281
      Jrengik 14 69272
      Karang Penang 7 69254
      Kedungdung 18 69252
      Ketapang 14 69261
      Omben 20 69291
      Pangarengan 6 69271
      Robatal 9 69254
      Sampang 18 69212-69216
      Sokobanah 12 69262
      Sreseh 12 69273
      Tambelangan 10 69253
      Torjun 12 69271

      Sejarah Singkat

      Sangkala Memet yang terdapat di situs Sumur Dhaksan di Jalan Syuhadak Kelurahan Dalpenang menjadi prasasti yang pertama. Di situs itulah, ditemukan Candra Sangkala atau angka tahun Saka (C,) yang berbunyi: Kudo Kalih Ngrangsang Ing Butho
      Seorang ahli sansekerta menafsirkan, situs Sumur Dhaksan dibuat sekitar tahun 757 C, yang bertepatan dengan tahun 835 Masehi. Berarti, situs tersebut dibuat jauh sebelum berdirinya Dinasti Syailendra.
      "Saat itu, di Sampang sudah ada komunitas masyarakat yang berstruktur dan memiliki padepokan agama Hindu-Budha," terangnya.
      Berdasarkan penjelasan Direktorat Sejarah dan Kepurbakalaan Depdikbud RI, pada jaman itu padepokan tersebut merupakan tempat untuk menggodok kerohanian masyarakat.
      Prasasti kedua adalah Sangkala Memet pada situs Buju’ Nandi di Desa Kemoning, Kecamatan Kota Sampang. Pada prasasti tersebut, tertulis Negara Gata Bhuana Agong atau 1301 C, yang bertepatan dengan tahun 1379 Masehi. Sangkala Memet tersebut diperkirakan bekas peninggalan padepokan Hindu-Budha.
      Sedangkan prasasti yang ketiga adalah prasasti Bangsacara yang terletak di Kampung Madeggan, Kelurahan Polagan, Kota Sampang. Situs tersebut ditemukan di dasar umpak atau candi belum jadi yang tertulis angka 1305 C, atau bertepatan dengan tahun 1383 Masehi.
      "Konon, di daerah ini juga sudah berdiri padepokan Hindu-Budha yang kebenaran berdirinya didukung oleh pitutur atau legenda masyarakat setempat," terangnya.
      Prasasti yang keempat adalah situs Pangeran Santo Merto yang merupakan paman Raden Praseno atau Pangeran Cakraningrat I yang menjadi penguasa Madura Barat. Pada situs ini, terdapat tulisan Candra Sangkala bertuliskan huruf Hijaiyah tahun 1496 C, atau tahun 1574 Masehi.
      Sedangkan situs terakhir adalah Makam Rato Ebuh yang juga terletak di Kampung Madeggan. Di situs tersebut, tertulis angka tahun Saka dan tulisan berbunyi "Naga Kapaneh Titis Ing Midi" yang dibuat pada tahun 1545 C, atau tahun 1624 Masehi yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Sampang.
      Berangkat dari temuan prasasti dan situs itulah, akhirnya Pemkab Sampang menggelar Seminar Penentuan Hari Jadi Kabupaten Sampang. Yang diundang sebagai pembicara antara lain, peneliti sejarah dari Fakultas Sastra Jurusan Arkeologi Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta.
      Kesimpulan seminar, situs Sumur Daksan, Buju’ Nandi, Bangsacara, dan Pangeran Santo Merto dinyatakan tidak bisa dijadikan sebagai referensi. Alasannya, tidak ada bukti atau referensi kepustakaan otentik yang mendukung.
      Khusus prasasti Pangeran Santo Merto, sebenarnya disertai bukti tulisan ahli sejarah asal Belanda, HJ De Graff. Tapi, tulisan tersebut dinyatakan tidak representatif dijadikan dasar penetapan Hari Jadi Kabupaten Sampang.
      "Setelah melalui adu argumentasi dan pengkajian ilmiah secara mendalam, akhirnya situs Makam Rato Ebuh yang ditetapkan sebagai acuan untuk menentukan Hari Jadi Kabupaten Sampang," jelas Ali Daud Bey.
      Dibandingkan referensi yang lain, situs Makam Rato Ebuh dilengkapi dan didukung dengan daftar kepustakaan hasil karya ahli sejarah Belanda HJ De Graff. Sehingga, sangat representatif dijadikan dasar penetapan Hari Jadi Kabupaten Sampang.
      Dalam bukunya "De Op Komst Van R Trunojoyo" (1940), HJ De Graaf menyebutkan bahwa pada tanggal 12 Rabi’ul Awal 1039 Hijriyah yang bertepatan dengan 23 Desember 1624 Masehi, Raja Mataram saat itu Sultan Agung mengangkat dan menetapkan Raden Praseno yang bergelar Pangeran Cakraningrat I menjadi penguasa Madura Barat yang kerajaannya dipusatkan di Sampang.
      De Graff menerangkan, dalam surat titahnya, Sultan Agung juga menegaskan bahwa Pangeran Cakraningrat I berhak menerima payung kebesaran kerajaan dan upeti sebesar 20 ribu Gulden.
      Secara de jure maupun de facto, surat tersebut merupakan bukti otentik yang menjadi pride (kebanggaan) masyarakat Madura Barat yang cakupan kekuasaannya meliputi Sampang, Arosbaya, dan Bangkalan atas terpilihnya Raden Praseno sebagai Raja Madura Barat.
      Saat itu, masyarakat Mataram ikut merayakan pengangkatan dan penetapan Pangeran Cakraningrat I dengan melakukan kegiatan Gebreg Maulid.
      Sebenarnya, Pangeran Cakraningrat I adalah salah seorang tawanan Sultan Mataram saat berlangsungnya perang antara masyarakat Madura dengan Mataram. Tapi, Sultan Agung kemudian mengangkat Raden Praseno yang saat itu masih berumur 6 tahun sebagai anak asuhnya.
      Setelah puluhan tahun dibesarkan di lingkungan keluarga Keraton Mataram, akhirnya Raden Praseno menjadi anak emas Sultan Agung dan dipercaya menjadi Raja Madura Barat pada tahun 1546 Saka atau 1624 M.
      Meskipun menjadi penguasa Madura Barat, Pangeran Cakraningrat I konon jarang berada di Sampang. Sebab, saat itu tenaganya sangat dibutuhkan Sultan Agung untuk mengawal Kerajaan Mataram. Praktis, jalannya roda pemerintahan di Kerajaan Madura Barat seringkali diwakilkan kepada pamannya, Pangeran Santo Merto.
      Beberapa tahun kemudian, Pangeran Cakraningrat I dan putranya Pangeran Mloyo Kusumo atau Raden Maluyo akhirnya mangkat di medan perang saat berusaha menghentikan pemberontakan Pangeran Pekik yang merongrong kepemimpinan Sultan Agung.
      Jasad Pangeran Cakraningrat I kemudian dikebumikan di makam raja-raja Mataram di Imogiri, Jawa Tengah. Perang saudara tersebut akhirnya melengserkan tahta kekuasaan Sultan Agung. Setelah itu, mahkota Kerajaan Mataram diserahkan kepada Sultan Amangkurat.
      Peralihan kekuasaan dari Sultan Agung kepada Sultan Amangkurat ini, berimbas pada jalannya roda pemerintahan di Kerajaan Madura Barat. Mahkota kerajaan yang seharusnya diserahkan kepada Raden Nila Prawita atau Pangeran Trunojoyo, justru diserahkan kepada Pangeran Cakraningrat II.
      Karena tidak terima dengan keputusan Raja Mataram Sultan Amangkurat, Pangeran Trunojoyo akhirnya melakukan pemberontakan. Konon, kepemimpinan Pangeran Cakraningrat II ini dilakukan secara sewenang-wenang, korup, dan bejat.
      Merasa tidak aman dengan ancaman dan pemberontakan Pangeran Trunojoyo, akhirnya pusat Kerajaan Madura Barat dipindah dari Madeggan di Sampang ke daerah Kwanyar, Bangkalan. Beberapa saat kemudian, tahta kerajaan dipindah lagi ke daerah Arosbaya, Bangkalan.
      Kegigihan perjuangan Pangeran Trunojoyo akhirnya membuahkan hasil. Tidak hanya Kerajaan Madura Barat saja yang berhasil digulingkan. Tapi, tahta Kerajaan Mataram pun akhirnya berhasil direbut.
      Meskipun berhasil melengserkan kekuasaan Sultan Amangkurat sebagai Raja Mataram, tapi Pangeran Trunojoyo menolak menjadi penguasa dan menduduki singgasana Kerajaan Mataram. Yang dia inginkan, hanyalah menjadi penguasa Kerajaan Madura Barat. Akhirnya, Pangeran Trunojoyo resmi dinobatkan menjadi Raja Madura Barat dengan gelar Panembahan Maduretno.
      Walaupun menolak menduduki tahta Kerajaan Mataram, Panembahan Maduretno tetap membawa mahkota Kerajaan Mataram. Dia menolak menyerahkan simbol kekuasaan Kerajaan Mataram, selama Sultan Amangkurat tidak bersedia memutuskan kerjasama dengan Belanda. Setelah tuntutan itu dipenuhi, akhirnya mahkota Kerajaan Mataram pun dikembalikan.
      Selama menjadi penguasa Kerajaan Madura Barat, Pangeran Trunojoyo meninggalkan monumen bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Sampang. Diantaranya adalah Monumen Trunojoyo yang dijadikan sebagai pusat latihan kelaskaran prajurit Kerajaan Madura Barat.
      Sampai saat ini, Monumen Pebabaran sebagai tempat kelahiran Pangeran Trunojoyo yang terlokasi di Jalan Pahlawan Gg VIII Kota Sampang masih terawat dengan baik. Menurut legenda masyarakat setempat, di lokasi inilah ari-ari pahlawan rakyat Madura tersebut ditanam oleh kedua orangtuanya

      Desa di Kabupaten Sampang

      Desa di Kabupaten Sampang

      - Kelurahan/Desa Asem Jaran (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Banyuates (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Batioh (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Jatra Timur (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Kembang Jeruk (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Lar Lar (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Masaran (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Montor (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Morbatoh (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Nagasareh (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Nepa (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Olor (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Planggaran Barat (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Planggaran Timur (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Tapaan (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Tebanah (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Terosan (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Tlagah (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Tolang (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Trapang (Kodepos : 69263)
      - Kelurahan/Desa Anggersek (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Banjar Tabulu (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Banjar Talela (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Batu Karang (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Dharma Camplong (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Dharma Tanjung (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Madupat (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Pamolaan (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Plampaan (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Prajjan (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Rabasan (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Sejati (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Taddan (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Tambaan (Kodepos : 69281)
      - Kelurahan/Desa Asem Nonggal (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Asem Raja (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Bancelok (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Buker (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Jrengik (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Jungkarang (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Kalangan Prao (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Kotah (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Majangan (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Margantoko (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Mlaka (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Panyepen (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Plakaran (Kodepos : 69272)
      - Kelurahan/Desa Taman (Kodepos : 69272)
      • Kecamatan Karang Penang
      - Kelurahan/Desa Bluuran (Blu Uran) (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Bulmatet (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Gunung Kesan (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Karang Penang Oloh (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Karang Penang Onjur (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Poreh (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Tlambah (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Bajrasokah (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Banjar (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Banyukapah (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Batoporo Barat (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Batoporo Timur (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Daleman (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Gunung Eleh (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Kedungdung (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Komis (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Kramat (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Muktesareh (Moktesareh) (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Nyeloh (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Ombul (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Pajeruan (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Palenggiyan (Palenggian) (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Pasarenan (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Rabasan (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Rohayu (Kodepos : 69252)
      - Kelurahan/Desa Banyusokah (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Bira Barat (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Bunten Barat (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Bunten Timur (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Karang Anyar (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Ketapang Barat (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Ketapang Daya (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Ketapang Laok (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Ketapang Timur (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Pancor (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Pangereman (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Paopale Daya (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Paopalelaok (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Rabiyan (Kodepos : 69261)
      - Kelurahan/Desa Angsokah (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Astapah (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Gersempal (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Jrangoan (Jranguan) (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Kamondung (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Karang Gayam (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Karang Nangger (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Kebun Sareh (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Madulang (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Meteng (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Napo Daya (Napa Daya) (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Napolaok (Napa Laok) (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Omben (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Pandan (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Rapa Daya (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Rapa Laok (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Rongdalem (Rongdalam) (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Sogiyan (Sogian) (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Tambak (Kodepos : 69291)
      - Kelurahan/Desa Temoran (Kodepos : 69291)
      • Kecamatan Pangarengan
      - Kelurahan/Desa Apaan (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Gulbung (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Pacanggaan (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Pangarengan (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Panyerangan (Panyirangan) (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Ragung (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Bapelle (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Gunung Rancak (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Jelgung (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Lepelle (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Pandiyangan (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Robatal (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Sawah Tengah (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Torjunan (Kodepos : 69254)
      - Kelurahan/Desa Tragih (Kodepos : 69254)
      • Kecamatan Sampang
      - Kelurahan/Desa Dalpenang (Kodepos : 69212)
      - Kelurahan/Desa Polagan (Kodepos : 69215)
      - Kelurahan/Desa Aeng Sareh (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Banyuanyar (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Banyumas (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Baruh (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Gunung Maddah (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Gunung Sekar (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Kamoning (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Karang Dalem (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Pangelen (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Panggung (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Paseyan (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Pekalongan (Pakalongan) (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Pulau Mandangin (Mandingan) (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Rong Tengah (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Taman Sareh (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Tanggumong (Kodepos : 69216)
      - Kelurahan/Desa Bira Tengah (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Bira Timur (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Sokobanah Daya (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Sokobanah Laok (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Sokobanah Tengah (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Tamberu Barat (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Tamberu Daya (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Tamberu Laok (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Tamberu Timur (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Tobai Barat (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Tobai Tengah (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Tobai Timur (Kodepos : 69262)
      - Kelurahan/Desa Bangsah (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Bundah (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Disanah (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Junuk (Junok) (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Klobur (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Labang (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Labuhan (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Marparan (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Noreh (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Plasah (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Sreseh (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Taman (Kodepos : 69273)
      - Kelurahan/Desa Banjar Billah (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Barung Gagah (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Batorasang (Baturasang) (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Beringin (Bringin) (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Birem (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Karang Anyar (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Mambulu Barat (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Samaran (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Somber (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Tambelangan (Kodepos : 69253)
      - Kelurahan/Desa Bringin Nonggal (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Dulang (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Jeruk Porot (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Kanjar (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Kara (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Kodak (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Krampon (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Pangongsean (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Patapan (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Patarongan (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Tanah Merah (Kodepos : 69271)
      - Kelurahan/Desa Torjun (Kodepos : 69271)
      Kabupaten Sampang mempunyai 1 buah pulau berpenghuni yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Sampang. Nama pulau tersebut adalah Pulau Mandangin, luas Pulau Mandangin sebesar 1,650 km2. Akses transportasi ke Pulau Mandangin adalah dengan menggunakan transportasi air dalam hal ini adalah perahu motor yang berada di Pelabuhan Tanglok. Perjalanan dari Pelabuhan Tanglok menuju Pulau Mandangin ini membutuhkan waktu ± 30 menit Masakan khas kota ini adalah kaldu. Selain itu makanan khasnya adalah nasi jagung